Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Calon Raja Malaysia, Ini Sosok Sultan Pahang Tengku Abdullah

image-gnews
Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah. Sumber: Bernama/malaymail.com
Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah. Sumber: Bernama/malaymail.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah yang pada Selasa, 15 Januari 2019 dilantik menjadi Sultan Pahang, Malaysia, dikenal memiliki reputasi baik, sosok yang rendah hati dan ramah. Pelantikan Tengku Abdullah menjadi Sultan Pahang memudahkan langkahnya untuk menjadi Raja Malaysia ke-16 yang pemilihan jabatan ini berdasarkan giliran. 

“Ada sebuah perasaan sedih, tersanjung dengan kepercayaan dari ayah dan saudara-saudara saya serta masyarakat Pahang. Ini adalah sebuah tanggung jawab terhadap masyarakat Pahang dalam hal apa pun,” kata Tengku Abdullah, saat mengetahui dirinya ditunjuk menjadi sultan Pahang yang baru menggantikan ayahnya Sultan Ahmad Shah, 88 tahun, yang mundur karena sakit.

Baca: Sultan Pahang Bakal Jadi Raja Malaysia ke 16?

Tengku Abdullah, 59 tahun, merupakan lulusan Universitas Oxford, Inggris jurusan Hubungan Internasional dan Diplomasi. Dia diketahui pula pernah mengikuti latih di Akademi Militer di Sandhurst, Inggris.

Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah. Sumber: Bernama/channelnewsasia.com 

Dikutip dari channelnewsasia.com, Selasa, 15 Januari 2019, Tengku Abdullah ditunjuk sebagai Putra Mahkota untuk negara bagian Pahang sejak Juli 1976 atau ketika dia masih berusia 16 tahun. Dia mulai mengambil alih sebagian tugas ayahnya untuk pertama kali ketika dia berusia 20 tahun atau saat ayahnya, Sultan Ahmad Shah menjabat sebagai Raja Malaysia pada periode 1979 - 1984.

Baca: Mahathir Minta Kekayaan Malaysia Terbagi Adil untuk Semua Etnis 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tengku Abdullah ditunjuk menjadi Bupati Pahang pada Desember 2016 atau saat kesehatan ayahnya mulai menurun. Semenjak itu, dia boleh dibilang sepenuhnya mengambil alih tugas ayahnya.

Diantara pencapaian yang pernah dia buat adalah mendesak pemerintah federal agar melanjutkan 300 proyek pemerintah senilai RM 2,2 miliar atau Rp 7,5 triliun yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah negara bagian Pahang program 11 tahun Rencana Malaysia.

“Saya ingin proyek-proyek yang melibatkan negara bagian dan pemerintah federal dilanjutkan dengan kerja sama lebih kuat, meskipun ada perbedaan politik,” kata Tengku Abdullah ketika itu. 

Di mata masyarakat Pahang dan teman-teman masa kecilnya, Tengku Abdullah dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan ramah. Badaruddin Adnan, 60 tahun, teman lama Tengku Abdullah menceritakan calon Raja Malaysia itu orang yang pemalu dan mau berteman dengan siapa saja.

Tengku Abdullah tidak berperilaku seperti seorang pangeran. Sebaliknya, dia mau main ke rumah teman-temannya dan mengundang mereka ke Istana Pahang Malaysia serta memberikan tumpangan naik mobil bersama-sama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

13 jam lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

18 jam lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Eagle's Nest SkyWalk di Langkawi, Malaysia, skywalk terpanjang di dunia. Instagram.com/@langkawiskycab
Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk


Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.